Perlahan-lahan ulat menggerakkan tubuhnya menuju ke daun hijau. Setelah makan dengan kenyang ulat berterima kasih kepada daun hijau yg telah merelakan sebagian tubuhnya menjadi makanan si ulat. Ketika ulat mengucapkan terima kasih kepada sahabat yg penuh kasih dan pengorbanan itu , ada rasa puas di dalam diri daun hijau . Sekali pun tubuhnya kini berlobang di sana sini namun ia bahagia dapat melakukan sesuatu bagi ulat kecil yg lapar. Tidak lama berselang ketika musim panas datang daun hijau menjadi kering dan berubah warna . Akhirnya ia jatuh ketanah di sapu orang dan dibakar .
Renungan......
Apa yg berarti di kehidupan kita sehingga kita enggan berkorban sedikit saja bagi sesama ? Nahh......akhirnya semua yg ada akan mati bagi sesamanya yg tidak menutup mata ketika sesamanya dalam kesukaran. Yang tidak membelakangi dan seolah tidak mendengar ketika sesamanya berteriak meminta tolong. Ia rela melakukan sesuatu untuk kepentingan orang lain dan sejenak melupakan kepentingan diri sendiri .
Merelakan kesenangan dan kepentingan diri sendiri bagi orang lain memang tidak mudah, tetapi indah. Ketika berkorban diri kita sendiri mnjadi seperti daun hijau yg berlobang namun sebenarnya itu tidak mempengaruhi kehidupan kita, kita akan tetap hijau ...Tuhan akan tetap memberkati dan memelihara kita .