Masjid Jatinegara Kaum (kaum komunitas)
MASJID Jami Assalafiyah di Jalan Jatinegara Kaum No 208, Kelurahan Jatinegara Kaum, Pulogadung, Jakarta Timur, yang lebih dikenal dengan sebutan Masjid Jatinegara Kaum, sangat melekat kuat dengan keberadaan dan sejarah Pangeran Jayakarta atau Pangeran Achmad Djaketra.
Masjid yang berusia hampir empat abad (didirikan tahun 1619) yang ditetapkan sebagai cagar budaya pada tahun 1968 oleh Pemprov DKI ini masih kokoh berdiri. Di sinilah Pangeran Jayakarta beserta sahabat dan keturunannya dimakamkan dalam satu kawasan kompleks di sekeliling masjid.
Pengurus masjid yang Juga masih keturunan Pangeran Jayakarta, Andi Syabandar, mengungkapkan, sebulan menjelang Ramadan peziarah ke makam Pangeran Jayakarta meningkat hingga Uga kali lipat. Sedikitnya 1.500 penzlarah sudah datang ke masjid bersejarah itu dalam satu bulan terakhir ini.
Andi menuturkan di bulan Ramadan, menjelang sore hari masjid kerap dikunjungi masyarakat atau warga yang ingin menghabiskan waktu menunggu berbuka puasa atau ngabuburit. Dari cerita warga dan masyarakat yang datang ke masjid ini di bulan Puasa, dapat dipahami ternyata ngabuburit tak melulu dilakukan di taman kota, mal atau tempat rekreasi dan tempat hiburan lainnya.
"Khusus untuk Ramadan ini, pengelola menyediakan takjil bagi warga,"" ujar Andi.
Wisata sejarah
Jadi, tak ada salahnya ngabvburil sambil berwisata makam dan belajar sejarah untuk sekadar menambah pengetahuan. Hal itulah yang dilakukan warga masyarakat yang datang ke masjid ini Selasa (31/8) siang kemarin.
Mereka mengaku tertarik mengunjungi masjid ini karena keberadaan makam Pangeran Jayakarta. Sebagian besar pengunjung juga memahami bahwa Pangeran Jayakarta adalah pahlawan perjuangan mengusir penjajah. Namun tak semua dari mereka mengerti latar belakang sejarah dan berdirinya masjid sebagai dasar perjuangan melawan penjajah yang dilakukan Pangeran Jayakarta.
Makam Pangeran Jayakarta memang berada tepat di sebelah kanan masjid. Mempelajari sejarah masjid yang dibangun tahun 1619 oleh Pangeran Jayakarta Ini beserta komplek makam yang ada tampaknya sangat tepat untuk menghabiskan waktu menunggu saat berbuka puasa.
Mulai dari cerita seputar Pangeran Jayakarta, kerabat-nya, sahabatnya, perjuangannya, serta sejarah dibangunnya Masjid Assalafiyah ini sangat menarik diikuti. Selain itu gaya dan ornamen makam Pangeran Jayakarta sangat menarik dan cukup eksotls untuk dilihat dan dipandangl lebih detail.
Suryana (51) warga Kramatjati, Jakarta Timur, mengaku sengaja datang ke Masjid Assalafiyah ini selain ngabuburit juga untuk berziarah ke makam Pangeran Jayakarta. Ia mengaku tertarik untuk datang agar lebih mengenal dan mengetahui secara langsung cerita seputar Pangeran Jayakarta.
"Begitu sampai sini, ternyata bukan ziarah saja. Saya kayak belajar sejarah secara langsung. Kita akan bisa ngebayangin keberadaan masa perjuangan beberapa abad lalu. Jadi kayak anak sekolahan saja saya," katanya ringan.
Hal senada Juga dikatakan Nazrul Ariansyah (38) warga Pondokkopi, Durensawlt, Jakarta Timur. Ia datang bersama dua anaknya. "Penasaran dan pengen tahu saja. Ternyata semua tentang sejarah masjid dan perjuangan Pangeran Jayakarta saat mengusir Belanda ada di sini," katanya.
Pengurus masjid menyiapkan satu buah dinding khusus yang bertuliskan mengenal sejarah dan berdirinya masjid Ini termasuk perjuangan Pangeran Jayakarta. Di sekitar masjid mulai dari samping kanan, samping kiri, hingga ke bagian belakang masjid, sedikitnya ada sekitar 200 makam. Semua orang yang dimakamkan di kompleks ini ternyata adalah keturunan dari Pangeran Jayakarta,
sumber : Ragam- Warta Kota(01 Sep 2010)
editingstudio,pulogadung,mebel,mebelkaum,cargo,
ekspedisi,2015,Jakarta,Bekasi,Serang,Bogor,
Tangerang,Cikarang,Karawang,Purwakarta,
Bandung,Garut,Cirebon,Semarang,Tegal,Banyumas,
Purwokerto,Jogyakarta,Solo,Kudus,Pati,Malang,
Madiun,Surabaya,Pasuruan,Jember,Banyuwangi,
Sampang,Sumenep,Bali,Lampung,Palembang,Jambi,
Bengkulu,Padang,Pekanbaru,Medan,jatinegarakaum
--PT.Power Control Indonesia (021-70518601)--
Masjid yang berusia hampir empat abad (didirikan tahun 1619) yang ditetapkan sebagai cagar budaya pada tahun 1968 oleh Pemprov DKI ini masih kokoh berdiri. Di sinilah Pangeran Jayakarta beserta sahabat dan keturunannya dimakamkan dalam satu kawasan kompleks di sekeliling masjid.
Pengurus masjid yang Juga masih keturunan Pangeran Jayakarta, Andi Syabandar, mengungkapkan, sebulan menjelang Ramadan peziarah ke makam Pangeran Jayakarta meningkat hingga Uga kali lipat. Sedikitnya 1.500 penzlarah sudah datang ke masjid bersejarah itu dalam satu bulan terakhir ini.
Andi menuturkan di bulan Ramadan, menjelang sore hari masjid kerap dikunjungi masyarakat atau warga yang ingin menghabiskan waktu menunggu berbuka puasa atau ngabuburit. Dari cerita warga dan masyarakat yang datang ke masjid ini di bulan Puasa, dapat dipahami ternyata ngabuburit tak melulu dilakukan di taman kota, mal atau tempat rekreasi dan tempat hiburan lainnya.
"Khusus untuk Ramadan ini, pengelola menyediakan takjil bagi warga,"" ujar Andi.
Wisata sejarah
Jadi, tak ada salahnya ngabvburil sambil berwisata makam dan belajar sejarah untuk sekadar menambah pengetahuan. Hal itulah yang dilakukan warga masyarakat yang datang ke masjid ini Selasa (31/8) siang kemarin.
Mereka mengaku tertarik mengunjungi masjid ini karena keberadaan makam Pangeran Jayakarta. Sebagian besar pengunjung juga memahami bahwa Pangeran Jayakarta adalah pahlawan perjuangan mengusir penjajah. Namun tak semua dari mereka mengerti latar belakang sejarah dan berdirinya masjid sebagai dasar perjuangan melawan penjajah yang dilakukan Pangeran Jayakarta.
Makam Pangeran Jayakarta memang berada tepat di sebelah kanan masjid. Mempelajari sejarah masjid yang dibangun tahun 1619 oleh Pangeran Jayakarta Ini beserta komplek makam yang ada tampaknya sangat tepat untuk menghabiskan waktu menunggu saat berbuka puasa.
Mulai dari cerita seputar Pangeran Jayakarta, kerabat-nya, sahabatnya, perjuangannya, serta sejarah dibangunnya Masjid Assalafiyah ini sangat menarik diikuti. Selain itu gaya dan ornamen makam Pangeran Jayakarta sangat menarik dan cukup eksotls untuk dilihat dan dipandangl lebih detail.
Suryana (51) warga Kramatjati, Jakarta Timur, mengaku sengaja datang ke Masjid Assalafiyah ini selain ngabuburit juga untuk berziarah ke makam Pangeran Jayakarta. Ia mengaku tertarik untuk datang agar lebih mengenal dan mengetahui secara langsung cerita seputar Pangeran Jayakarta.
"Begitu sampai sini, ternyata bukan ziarah saja. Saya kayak belajar sejarah secara langsung. Kita akan bisa ngebayangin keberadaan masa perjuangan beberapa abad lalu. Jadi kayak anak sekolahan saja saya," katanya ringan.
Hal senada Juga dikatakan Nazrul Ariansyah (38) warga Pondokkopi, Durensawlt, Jakarta Timur. Ia datang bersama dua anaknya. "Penasaran dan pengen tahu saja. Ternyata semua tentang sejarah masjid dan perjuangan Pangeran Jayakarta saat mengusir Belanda ada di sini," katanya.
Pengurus masjid menyiapkan satu buah dinding khusus yang bertuliskan mengenal sejarah dan berdirinya masjid Ini termasuk perjuangan Pangeran Jayakarta. Di sekitar masjid mulai dari samping kanan, samping kiri, hingga ke bagian belakang masjid, sedikitnya ada sekitar 200 makam. Semua orang yang dimakamkan di kompleks ini ternyata adalah keturunan dari Pangeran Jayakarta,
sumber : Ragam- Warta Kota(01 Sep 2010)
Manajemen Power Control Indonesia
Office :
Power Control Indonesia !
Ruko Sentra Niaga Blok F5 No 5 Kota Delta mas Cikarang Pusat Bekasi 17530
Jl. Raya Bekasi Timur Km.17 Pulogadung
Telp Kantor : 0214754524/02170518601/085100518601/
08176077886
Fax : 0214754524
email : expresspci@yahoo.co.id
website : http://expresspci.blogspot.com
sewatruk,jakartatimur,jakarta,panelmaker,furniture,Power Control Indonesia !
Ruko Sentra Niaga Blok F5 No 5 Kota Delta mas Cikarang Pusat Bekasi 17530
Jl. Raya Bekasi Timur Km.17 Pulogadung
Telp Kantor : 0214754524/02170518601/085100518601/
08176077886
Fax : 0214754524
email : expresspci@yahoo.co.id
website : http://expresspci.blogspot.com
editingstudio,pulogadung,mebel,mebelkaum,cargo,
ekspedisi,2015,Jakarta,Bekasi,Serang,Bogor,
Tangerang,Cikarang,Karawang,Purwakarta,
Bandung,Garut,Cirebon,Semarang,Tegal,Banyumas,
Purwokerto,Jogyakarta,Solo,Kudus,Pati,Malang,
Madiun,Surabaya,Pasuruan,Jember,Banyuwangi,
Sampang,Sumenep,Bali,Lampung,Palembang,Jambi,
Bengkulu,Padang,Pekanbaru,Medan,jatinegarakaum
--PT.Power Control Indonesia (021-70518601)--
"
"
"
"
![[Valid Atom 1.0]](valid-atom.png "Validate my Atom 1.0 feed"){kind=small}